Topik hari ini, admin akan membahas mengenai sertifikat pelatihan kompetensi dengan sertifikat kompetensi kerja nasional indonesia. Kata “KOMPETENSI” sekilas tidak memiliki perbedaan dari konteks judul kita. Pada kenyataannya, walaupun memiliki nama yang sama, namun sangat berbeda sertifikatnya. Hal ini dipandang dari segi metode menguji, tujuan, manfaat dan keuntungan sertifikat di dalam karir kamu. Lalu manakah yang lebih unggul? Yuk baca sampai akhir.
Coba kita ambil satu contoh yang mirip dengan topik ini yaitu kursus mengemudi VS Kartu SIM.
Bayangkan kamu ingin melamar kerja di sebuah perusahaan menjadi driver. Sebelum melamar pekerjaan, sebelumnya kamu pasti harus memiliki pengetahuan di bidang mengemudi dan memutuskan untuk ikut kursus mengemudi. Selama kursus ini, kamu akan diajarkan bagaimana cara menghidupkan kendaraan, berbelok, menghidupkan sen, menginjak gas, rem bahkan cara memarkirkan kendaraan dengan benar dan mematikan mesin kendaraaan. Selama masa kursus, kamu sangat mahir membawa kendaraan dan mengerti semua arti dari lambang lalu lintas. Setelah menyelesaikan kursus mengemudi dan mendapatkan sertifikatnya, kamu merasa percaya diri untuk melamar di perusahaan yang kamu inginkan.
Sesampainya di perusahaan tersebut, ternyata kamu diminta untuk melampirkan SIM (Surat Izin Mengemudi) sebagai bukti bahwa kamu telah dinyatakan mampu mengemudi kendaraan dengan baik. Hal ini membuatmu bingung dan bertanya “mengapa saya harus membuat SIM sementara saya sangat mahir dalam membawa kendaraan?” Setelah berfikir panjang, akhirnya kamu memutuskan untuk membuat SIM.
Selama proses pembuatan SIM, kamu akan diminta untuk mengerjakan beberapa pengujian seperti membawa kendaraan sesuai aturan yang diberikan, uji membaca lambang lalu lintas, uji psikotes dan lainnya. Semua tahapan uji ini dilakukan untuk menilai apakah kamu layak dinyatakan kompeten dalam mengemudi atau belum kompeten. Karena sebelumnya telah mengikuti kursus mengemudi, Kamu dengan mudah melalui semua ujian yang diberikan. Dengan pengetahuan tersebut akhirnya kamu berhasil lolos dan mendapatkan SIM yang kamu butuhkan sebagai syarat bekerja di perusahaan yang di idam-idamkan.
SERTIFIKAT PELATIHAN KOMPETENSI VS SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
Perlu diketahui bahwa Sertifikat Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Ini adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan. SKKNI berisi kumpulan unit kompetensi yang menjadi dasar untuk pelatihan kerja, penilaian kompetensi, dan pengembangan program pelatihan. Lebih detail lagi SKKNI merupakan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional, yang menentukan standar kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pekerja untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Skkni dapat diambil sertifikatnya melalui sebuah sistem sertifikasi yang sertifikatnya dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi ( BNSP ) yang langsung ditunjuk oleh Presiden.
Kisah diatas memiliki makna yang sama dengan sertifikat pelatihan kompetensi dengan sertifikat kompetensi kerja nasional Indonesia.
Sertifikat pelatihan kompetensi diberikan bagi peserta melalui proses pembelajaran di sebuah lembaga pelatihan, baik daring maupun luring. Sertifikat ini menandakan bahwa seseorang telah melalui serangkaian paket kurikulum yg dikembangkan oleh sebuah lembaga pelatihan dan mendapatkan score/nilai capaian pada kurikulum paket pelatihan tersebut. Muatan dari paket kurikulum hanya berisikan teknis dari kurikulum saja yang dicapai berdasarkan point yg telah ditentukan pada kurikulum oleh lembaga pelatihannya. Sertifikat ini biasanya mencantumkan nama peserta, judul pelatihan, tanggal pelaksanaan, durasi pelatihan dan logo lembaga pelatihan tersebut.
Apakah sertifikat ini penting? Ya, sangat penting sebagai bukti awal kepemilikan sebuah pengetahuan dan keahlian pada sebuah kompetensi. Tapi belum cukup untuk menjadi bukti sahih kekompetenan di dunia kerja yang kompetitif.
Sedangkan sertifikat kompetensi kerja nasional Indonesia sama halnya dengan kartu SIM. Sertifikasi pada SKKNI merupakan rumusan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan. Seseorang yang mengikuti sertifikasi dari BNSP artinya harus memiliki knowledge, skill dan sikap kerja (attitude) yang ditetapkan di dalam sistem sertifikasi dan hal ini belum ada di lembaga pelatihan.
Dalam prosesnya, BNSP memberikan LISENSI kepada sebuah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) pada bidangnya untuk melakukan proses sertifikasi melalui berbagai metode uji dalam menggali kompetensi peserta (asesi) oleh Asesor kompetensi yang ditunjuk.
Asesi ( peserta ) yang telah memenuhi standar dari segi knowledge ( pengetahuan ), skill ( keahlian ) dan attitude ( sikap kerja ) maka akan direkomendasikan KOMPETEN dan memiliki bukti-bukti kompetensi yang tertelusur utk mendapatkan sertifikat kompetensi dari BNSP yang siap digunakan dan bersaing di dunia kerja. Asesi yang telah direkomendasikan KOMPETEN mendapatkan Sertifikat BNSP ini diakui oleh Negara, memiliki lambang Garuda emas dan diakui secara nasional bahkan internasional.
MANA LEBIH UNGGUL?
Kedua sertifikat ini memiliki tujuan dan manfaat yang berbeda. Keduanya sama-sama unggul tergantung tujuan yang sedang kamu cari. Jika kamu sedang mulai belajar, ikut pelatihan merupakan langkah awal yang bagus. Tapi jika ingin diakui sebagai tenaga profesional dan meningkatkan daya saing di pasar kerja, sertifikasi BNSP adalah langkah strategis berikutnya.
Semoga artikel ini bisa menambah wawasan para pembaca mengenai perbedaan dan keunggulan dari sertifikat pelatihan kompetensi dan sertifikat kompetensi kerja nasional Indonesia ya.